|
Review penyusunan baseline di Bappeda Kab. Sumenep |
Program Kota Tanpa Kumuh
(Kotaku) adalah satu dari sejumlah upaya strategis Direktorat Jenderal Cipta
Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mempercepat
penanganan permukiman kumuh di Indonesia dan mendukung “Gerakan 100-0-100”,
yaitu 100% akses universal air minum, 0% permukiman kumuh, dan 100% akses sanitasi layak.
Seperti diketahui bersama bahwa penyusunan
baseline 100-0-100 di Sumenep melalui Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU)
dilakukan sejak tahun 2015 di lokasi sasaran sejumlah 23 desa/kelurahan. Tujuan
dari pendataan 100-0-100 ini adalah membantu pemerintah kota untuk mendapatkan
data 100-0-100 di wilayahnya; mengumpulkan data 100-0-100 dan menyusun profil
kawasan permukiman; dan melakukan identifikasi kebutuhan masyarakat sesuai
persoalan kualitas permukiman berdasarkan data 100-0-100. Adapun data 100-0-100
dimaksud yaitu data yang terkait akses air minum (100 kiri), pengurangan luasan
kawasan kumuh (0) dan data yang terkait dengan akses sanitasi yang layak (100
kanan). Data tersebut terdiri dari data fisik dan non fisik.
Data fisik yang terkait dengan 7
indikator kumuh yaitu: kondisi bangunan hunian, jalan lingkungan, drainase
lingkungan, pembuangan air limbah, penyediaan air bersih dan air minum,
pengelolaan persampahan, dan pengamanan bahaya kebakaran.
Sedangkan data non fisik yang
terkait dengan infrastruktur permukiman, antara lain, legalitas pendirian
bangunan, kepadatan penduduk, mata pencarian penduduk, penggunaan daya listrik,
fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan pendidikan. Seluruh data
tersebut akan dijadikan sebagai data 100-0-100, yang nantinya dapat diukur
secara periodik pencapaiannya sampai dengan tahun 2019 oleh Pemerintah di
tingkat Kabupaten. Karenanya pada pertengahan Oktober 2019, Bappeda Kabupaten Sumenep malalui Pokja PKP Kabupaten melakukan review penyusunan baseline 100-0-100 untuk melihat sejauh mana ketercapaian pengurangan kumuh dengan melihat permasalahan-permasalahan yang belum dapat terselesaikan. Dalam pertemuan tersebut juga dibahas upaya-upaya penanganan pada beberapa lokasi yang belum tersentuh dengan baseline 100-0-100. Seyogyanya bisa dilakukan dimasing-masing lokasi untuk mempercepat penanganan kumuh utamanya dilokasi sasaran perkotaan dan non perkotaan di Kabupaten Sumenep.