Daftar Blog Saya

Kamis, 17 Desember 2020

Tidak Sekedar Membangun, Jangan Lupakan Memeliharanya

DRS. Yayak Nurwahyudi, M.Si


Pelaksanaan kegiatan dana Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat (BPM) tahun 2020 di Kabupaten Sumenep sudah mencapai 100% fisik di Desa Bukabu dan Desa Ambunten Timur. Tentu ini patut diacungi jempol, bahwa masyarakat melalui Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) mampu melaksanakan kegiatan infrastruktur berupa pembuatan jalan paving, saluran drainase, dan MCK. Apresiasi juga patut diberikan kepada semua pihak di tingkat desa utamanya Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM), serta Kepala Desa Bukabu dan Ambunten Timur dalam mengawal pelaksanaan kegiatan ini. Serta para pihak mulai dari tingkat Pusat, propinsi, kabupaten, kecamatan, dan desa seperti yang disampaikan tadi.

Setelah kegiatan fisik selesai dilaksanakan, terus apalagi kegiatan masyarakat di desa ini? Satu hal yang yang tak kalah penting setelah pelaksanaan kegiatan fisik adalah memastikan bahwa infrastruktur yang dibangun berkualitas dan bermanfaat. Untuk memastikan itu dibutuhkan kesadaran masyarakat untuk bersama-sama menjaga infrastruktur yang sudah dibangun dengan memeliharanya. Memastikan fungsi Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP) menjalankan eksistensinya dengan menjalankan rencana kerja pemeliharaan di lokasi kegiatan fisik yang dibangun.

Senada hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bappeda Kabupaten Sumenep Drs. Yayak Nurwahyudi, M.Si dalam kesempatan wawancara beberapa waktu yang lalu. “Tentang penanganan pemukiman kumuh memang menjadi atensi kita. Sumenep pada tahun 2020 mendapatkan 2 project Ambunten Timur dan Bukabu. Secara teknis kita tahu bersama bagaimana perbedaan sebelum dan sesudah adanya kegiatan Kotaku. Merencanakan mudah, membangun mudah, tapi kemudian prosesnya kita memelihara sulit sekali kita laksanakan. Oleh karena itu, komitmen bersama seluruh stakeholder (pemegang tongkat) Pemkab kemudian tidak harus melepaskan proses pemantauan, proses pembinaan,  proses pendampingan, ke Bukabu dan Ambunten timur. Bukan cuman Pemkab dan Pihak Kecamatan, tokoh masyarakat dan masyarakat sendiri menjadi satu kesatuan untuk bersama-sama yang sudah ada bahkan dengan cara swadaya pendekatan kepada desa dan sebagainya, mengembangkan apa yang ada sekarang kondisinya ke beberapa titik dan beberapa dusun. Bagaimana nantinya bisa dikembangkan dan diupayakan. Dan rasa terima kasih kita bukan hanya ucapan terima kasih tapi tidak dipelihara dan tidak dikembangkan. Rasa terima kasih itu harus kita sampaikan dengan cara memelihara dan mengembangkan yang sudah ada. Seperti pemkab dan pihak-pihak harus bersama-sama sehingga berkesinambungan dan berdampak positif terutama terhadap lingkungan masyarakat.”, tegasnya.

Sebuah harapan luar biasa yang disampaikan untuk keberlanjutan program dengan mendukung Program Kotaku mulai dari pihak Kabupaten hingga ke masyarakat penerima program. Semoga Bukabu dan Ambunten Timur dapat menjadi titik perubahan ke arah yang lebih baik dalam penanganan kumuh dengan perubahan wajahnya dan menyiapkan mimpi-mimpi selanjutnya untuk pengembangan lebih lanjut dalam penataan permukiman dan mampu meningkatkan perekonomian masyarakatnya. Misalnya menjadikan lokasi sasaran ini menjadi lokasi wisata dengan berbagai konsep penataan permukiman dan pengembangan wilayah yang sesuai dengan kearifan lokal dan selaras dengan milenial dengan memanfaatkan sosial media yang ada. Sehingga keberadaannya pun, diketahui khalayak luas dan memberikan sumbangsih untuk peningkatan perekonomian masyarakat di Bukabu dan Ambunten Timur.

  BKM 'Estu' Desa Marengan Daya  Berikan Bansos Bagi Warga Miskin dan Lansia Rabu, ( 27/04 ) Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Es...