Daftar Blog Saya

Selasa, 22 Februari 2022

Dorong Kerelawanan Dalam Pengurangan Kumuh Pada Program Kotaku

 

Media Center, Kamis ( 17/02 ) Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Perhubungan Kabupaten Sumenep bersama Program Kotaku di Kabupaten Sumenep menggelar Lokakarya Pengelolaan Pengetahuan, dengan tema "Mendorong Kerelawanan Dalam Pengurangan Kumuh Pada Program Kotaku di Kabupaten Sumenep", Kamis (17/02/2022).

Lokakarya tersebut dilakukan melalui Zoom Meeting yang diikuti 69 peserta terdiri dari OPD terkait, Pokja Kabupaten Sumenep, FKA, Pemdes dan Kelurahan, Askot Mandiri Sumenep, Fasilitator Program Kotaku beserta relawan, Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM), Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), Kecamatan Kota, Kalianget dan Ambunten.

Kegiatan Pengelolaan Pengetahuan dibuka oleh Tim Leader OSP3 Jawa Timur, Abdus Salam, S.Sos, M.Si, dengan menghadirkan narasumber, Deddy Falahuddin, ST, MT, Kepala Bidang Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman Dinas Pekerjaan Umum dan Cipta Karya Sumenep, dengan topik "Pengelolaan air minum dan penyehatan lingkungan", Slamet Reno, Relawan dan Jurnalis Media Center Sumenep dengan topik "Membangun kerelawanan dalam pengelolaan bencana", R. Moh. Nanda Bagas A.M, ST, Ketua Komunitas Arah Jejak Kabupaten Sumenep (AJS), dengan testimoni kerelawanan, Faiqul Khoir Al-Quddus, Koordinator Gusdurian Peduli Sumenep (GPS), dengan testimoni kerelawanan dan Istiana Sandy, S.Pd, Penggiat Pendidikan Ramah Anak Kabupaten Sumenep dengan testimoni kerelawanan pendidikan.

Koordinator Kota Cluster 04 Surabaya, Abdus Salam, S.Sos, M.Si, mengungkapkan, apresiasi terhadap para narasumber yang telah menyampaikan motivasi dan testimoninya pada Lokakarya Pengelolaan Pengetahuan "Mendorong Kerelawanan Dalam Pengurangan Kumuh Pada Program Kotaku di Kabupaten Sumenep" tersebut. Sehingga, diharapkan semakin memberikan semangat pada semua untuk semakin giat melaksanakan partisipasinya terhadap berbagai kegiatan kerelawanan khususnya di Kabupaten Sumenep.

"Intinya berbagai persoalan kemiskinan dan persoalan Kotaku tidak bisa sepenuhnya diserahkan kepada pemerintah, namun para relawan yang berjejaring akan turut mengisi di berbagai sisi pembangunan yang ada," ujarnya.

Diakui Abdus Salam, meskipun disiapkan dana ratusan juta oleh pemerintah tapi masyarakat yang ada di desa, kota dan wilayah belum dibangun kesadarannya dan tidak peduli, bagaimanapun intervensi yang dilakukan tidak akan pernah selesai persoalannya. Selama asumsi masyarakat bahwa, persoalan pembangunan infrastruktur dan berbagai jenis kegiatan pembangunan hanya merupakan tangung jawab negara dalam hal ini pemerintah tanpa partisipasi masyarakat, maka upaya mengurangi kerusakan lingkungan tidak akan maksimal.

"Karenanya dengan kegiatan ini semangat dan kepedulian masyarakat menjadi spirit baru untuk membangkitkan semuanya dengan terlibat bersama-sama melalui jejaring di bidang masing-masing, seperti bidang pendidikan, infrastruktur dan sebagainya, bahkan para BKM, KSM melalui program Kotaku dan relawan yang ada di desa juga sudah teruji dalam melakukan aktivitas kerelawanannya di wilayahnya masing-masing," tambahnya. ( Ren, Fer )

  BKM 'Estu' Desa Marengan Daya  Berikan Bansos Bagi Warga Miskin dan Lansia Rabu, ( 27/04 ) Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Es...