Program penanganan kumuh dengan Platform kolaborasi melalui peran Pemerintah Daerah dan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan Kota bersih bebas kumuh
Daftar Blog Saya
Rabu, 29 Desember 2021
Minggu, 17 Oktober 2021
Sumenep Genjot Penanganan Kotaku
PortalMadura.Com, Sumenep – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menggenjot program kota tanpa kumuh (Kotaku).
Salah satunya, melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) dan Cipta Karya, pada Kamis (14/10/2021), menggelar workshop kota tanpa kumuh (Kotaku) via video conference.
adir pada video conference itu dari berbagai elemen yang berkompeten dan dibuka langsung oleh Bupati Sumenep, Achmad Fauzi.
“Sumenep ini masuk pada dampingan Kotaku, sehingga kota kumuh perlu dilakukan penanganan secara bersama,” kata Kabid Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DPRKP dan Cipta Karya Sumenep, Benny Irawan.
Ia menjelaskan, kegiatan workshop Kotaku itu dalam rangka mempercepat penanganan kota kumuh. Pada tahun 2015, kata dia, terdapat wilayah kota kumuh seluas 118,54 hektare dan 56,18 wilayah masuk pendampingan Kotaku.
Pada tahun 2019, ada target khusus dari Pemerintah Pusat bahwa Sumenep harus mencapai 0 hektare dari kota kumuh tersebut.
” Alhamdulillah, telah tercapai 100 persen pada tahun 2020,” terangnya.
Namun, pada tahun 2021 diperlukan adanya penambahan peningkatan kualitas perumahan dan permukiman.
“Dan kami langsung mengidentifikasi, ternyata muncul sebanyak 268,5 hektare masuk dalam kumuh baru di tiga kecamatan. Di antaranya Kota, Kalianget dan Batuan,” jelasnya.
Pada workshop Kotaku itu, ada tujuh indikator yang dibahas guna mengatasi kota kumuh di Sumenep. Salah satu di antaranya, air minum, air limbah, dreinase, persampahan, proteksi kebakaran, RTH dan lainya. “Tujuh itu harus kita selesaikan segera. Target kami pada tahun 2022 semuanya rampung,” ujarnya.
Ia berharap kepada Pemerintah Pusat dan warga Sumenep untuk gotong royong mengatasi kota kumuh. “Ini masalah kita bersama sehingga perlu kiranya gotong royong mengatasinya,” tandasnya.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi pada pembukaan workshop Kotaku menyampaikan, untuk menyelesaikan persoalan kota kumuh tidak hanya fokus pada infrastruktur. Melainkan perlu adanya kemasan baru untuk mempercantik lingkungan.
“Misalnya, seperti yang sudah dilakukan mulai dari paving berwarna, ada tempat duduk (santai), pot bunga dan semacamnya. Itu untuk menambah keindahan,” katanya.
Anggaran Program Kota Kumuh di Sumenep Tembus Rp2,1 Miliar
PortalMadura.Com, Sumenep – Anggaran program kota kumuh Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mencapai Rp 2,1 miliar bersumber dari APBN tahun 2021.
Kabid Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DPRKP dan Cipta Karya Sumenep, Benny Irawan, menyebutkan, dana itu dicairkan dalam wujud cash forward (padat karya tunai).
“Kenapa langsung tunai, karena di masa pandemi banyak masyarakat terdampak. Dengan sentuhan program itu dapat membantu warga lokal untuk dipekerjakan pada program itu,” terangnya, Jumat (15/10/2021).
Anggaran tersebut dikucurkan dalam rangka percepatan penanganan kota kumuh di Sumenep. Sebab, kata dia, pada tahun 2015, terdapat wilayah kota kumuh seluas 118,54 hektare dan 56,18 wilayah masuk pendampingan Kotaku.
Kemudian, di tahun 2019 ada target khusus dari Pemerintah Pusat bahwa Sumenep harus mencapai 0 hektare dari kota kumuh, dan sudah terealisasi 100 persen pada tahun 2020.
Namun, lanjutnya, pada tahun 2021 diperlukan adanya peningkatan kualitas perumahan dan permukiman. Dan terdapat sekitar 268,5 hektare masuk kota kumuh yang tersebar di tiga kecamatan dengan tujuh desa.
“Kecamatan kota, Kalianget dan Batuan. Masing-masing desa mendapat Rp 300 juta,” jelasnya.
Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, menggenjot program kota tanpa kumuh (Kotaku). Salah satunya, melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) dan Cipta Karya menggelar workshop kota tanpa kumuh (Kotaku) via video conference selama dua hari, Kamis-Jumat (14-15/10/2021).(*)
Kamis, 14 Oktober 2021
Workshop Penanganan Kumuh Kabupaten Sumenep
Workshop Penanganan Kumuh Kabupaten Sumenep akan diadakan guna mengetahui, memahami capaian dan target penanganan kumuh program KOTAKU. Mengetahui Strategi kolaborasi dan replikasi program, serta kebijakan dan strategi pemerintah daerah dalam penanganan kumuh, dan pemahaman betapa pentingnya Pokja PKP dan Forum PKP dalam menyelaraskan permasalahan perumahan dan kawasan permukiman Kabupaten Sumenep. Kegiatan yang dibuka oleh Bapak Bupati Sumenep Achmad Fauzi SH, MH yang akan berlasung pada 14 sampai 15 Oktober 2021 melalui Via Zoom Meeting.
Workshop dihadiri sebanyak 60 undangan. Peserta terdiri dari perwakilan Pemerintah Kabupaten Sumenep, Pokja PKP, OPD terkait, kepentingan terkait antara lain Swasta, BUMN, LSM, Perguruan Tinggi, KBP, Pers, Forum LKM dan kelompok peduli lainnya.
Alhamdulillah workshop hari pertama berjalan dengan lancar
by: Ifah-Opkom
Minggu, 26 September 2021
PENGOLAHAN GREYWATER DENGAN KOLAM SANITASI
Pada hari ini, Jumat tanggal 24 September 2021, telah dilaksanakan penanaman bunga Kana dan Melati Air. Yang mana sebelumnya sudah diawali dengan Sosialisasi Pengolahan Greywater dengan Kolam Sanitasi di Balai Desa Marengan Laok, yang dihadiri Tim Faskel Kotaku Kabupaten Sumenep, Dekan Fakultas Teknik Universitas Wiraraja, Kades Marengan Laok, aparat desa dan tokoh masyarakat.
Sinergitas
program kegiatan ini merupakan wujud implementasi Program Kota Tanpa Kumuh
(Kotaku), bekerjasama dengan Fakultas
Teknik Universitas Wiraraja dan Pemerintah Desa Marengan Laok Kecamatan
Kalianget Kabupaten Sumenep.
“Ini adalah kewajiban dosen untuk
melakukan Tri Darma Perguruan Tinggi, salah satunya kegiatan Pengabdian,
melalui dana internal kampus” kata Cholilul Chayati, ST MT, selaku Dekan
Fakultas Teknik Universitas Wiraraja, juga selaku Ketua Tim Pengabdian
Masyarakat.
Tim melakukan pengolahan Greywater dengan
kolam sanitasi yang berada di Dusun Jenengan Desa Marengan Laok. Greywater
adalah limbah cair yang harus diolah agar tidak menimbulkan permasalahan
lingkungan yang berdampak pada penurunan tingkat kesehatan lingkungan
masyarakat.
“Kami memberikan informasi, pengetahuan
dan contoh teknologi sederhana kepada masyarakat bagaimana cara menciptakan
lingkungan pemukiman yang sehat, serasi, berjati diri dan berkelanjutan”
jelasnya.
“Masyarakat diberikan pemahaman cara
mengolah limbah domestik atau greywater agar bisa dimanfaatkan kembali dengan
metode kolam sanitasi” imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Desa Marengan
Laok, Sahiruddin juga menuturkan alasan dipilihnya Dusun Jenengan desa Marengan
Laok, karena dikawasan ini mengandung air limbah atau Greywater, sehingga kolam
ikan didalamnya kurang produktif.
“Jadi kami nilai cocok untuk dijadikan
kolam sanitasi sebagai kegiatan pengolahan Greywater” katanya.
Tim
Faskel Kotaku, Dekan dan Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Wiraraja, Aparat
Desa Marengan Laok melakukan penanaman bunga kana dan melati air sebagai
pengurai limbah dikolam ikan tersebut.
“Karena tanaman itu mudah tumbuh dan tidak memerlukan perawatan khusus
sehingga tidak menimbulkan bau serta air terbebas dari limbah. Secara estetika
kolam akan terlihat cantik jika tanaman sudah tumbuh dengan baik” tandasnya.
Semoga ini awal dari kegiatan kolaborasi yang mempunyai tujuan bersama
untuk menciptakan lingkungan pemukiman yang sehat dan masyarakat yang
produktif.
By : Yudit-Fasos
Senin, 06 September 2021
HATIKU SENANG JALAN LANCAR KEMBALI
Desa pamolokan merupakan salah satu desa yang mendapatkan dana Cas for work (CFW 2021) dari anggaran program kotaku. Desa pamolokan berada di kecamatan kota sumenep kabupaten sumenep propinsi jawa timur. Dimana kegiatannya adalah rehabilitasi jalan paving dan rehabilitasi drainase/ saluran dimana Sarana transportasi merupakan salah satu sarana penting dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Apabila sarana transportasi lancar, maka akses kegiatan ekonomi menjadi lancar.
Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh KSM Sejahtera yang bermitra dengan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Harapan jaya bersama-sama masyarakat mencoba mengatasi berbagai persoalan masyarakat yang didasarkan RPLP Desa Pamolokan yang salah satu item kegiatannya adalah Rehabilitasi jalan paving dan rehabilitasi Drainase/saluran.
Pada tahun 2021, warga RT. yang tergabung dalam KSM Sejahtera didampingi oleh UPL-BKM Harapan Jaya dan Tim Faskel CFW membuat proposal usulan kegiatan lingkungan berupa Rehabilitasi jalan paving dan rehabilitasi Drainase/saluran
Rehab Jalan Paving sepanjang 132.000 meter dan Drainase 162 meter dengan dana CFW BPM sebesar Rp 300.000.000,- dan swadaya masyarakat baik berupa tenaga, bahan, peminjaman peralatan dan konsumsi.
Minggu, 05 September 2021
Sosok Nyentrik Yang Inspiratif
Selama berkelana dalam cadasnya kehidupan, lorong -lorong hitam menjadi bagian dari aktifitas hidupnya. Pada tahun 2007 menjadi awal yang baik yang merubah ritme hidupnya. sungguh menjadi anugrah yang indah bagi Moh. Anwar sosok nyentrik yang ispiratif saat melabuhkan aktifitasnya di Program P2KP melalui BKM. itulah yang disampaikan saat bincang-bincang santai dengan Abdus Salam Koorkot KOTAKU di Desa Pabian (17/8/21).
Moh. Anwar adalah nama panggilan yang orangtuanya anugerahkan kepadanya. 51 Tahun yang lalu ia dilahirkan tepatnya pada tanggal 12 Oktober 1970. Banyak cerita menarik penuh edukasi dari sosok “Pak Anwar”, perawakan tegas badan tegap berotot, penampilan nyentrik di usianya yang tak lagi muda, aksesoris gelang rantai, akik, kacamata hitam selalu tampil terpakai dalam tiap aktifitas kesehariaanya. Pak anwar adalah salah satu anggota BKM Mandiri Desa Pabian sejak awal program, beliau merelakan sebagian waktunya untuk bergabung dengan orang-orang peduli dan lebih produktif aktif merubah kampungnya kearah yang lebih baik.
Bantuan pemerintah banyak dikucurkan untuk menstabilkan perekonomian, salah satunya lewat program KOTAKU dengan meluncurkan Cash For Work (CFW) atau Padat Karya Tunai. Tujuannya untuk menanggulangi penurunan daya beli akibat pandemi COVID-19 yang berdampak langsung pada MBR. CFW disalurkan melalui BKM untuk membiayai para tenaga kerja yang diikutkan dalam pekerjaan perbaikan ringan, pekerjaan yang akan dilakukan bersifat pemeliharaan sudah tentu pasti akan menyerap tenaga kerja lebih besar daripada pembeliaan bahan yang akan dikerjakan.
Media sosialisasi dan peningkatan kapasitas masyarakat dalam kegiatan CFW dilakukan di tengah-tengah pandemi, rasa takut dan was-was selalui menghantui, namun pembelajaran untuk masyarakat harus terus dilakukan “ujar Moh. Anwar” dengan sambal bercanda. Pak Anwar yang selalu mencairkan suasana dengan guyonan khas Madura, pekerjaan sehari-hari beliau adalah menjadi tangan kanan pemilik pengusaha alat kesehatan, “sengkok be’erik tak ebegi mukak toko moso kalebun ben pak carek kiya,” (saya kemaren enggak boleh buka toko sama pak kades dan pak sekdes juga),. “laggu gelluk cakna” (terlalu pagi katanya) “apa ngara e sanggu mamalenga paleng, e sanggu mukak toko moso rajeng”, (apa dikira mau maling mungkin, dikira buka toko pakek linggis), “padahal pajet la lalakonna engkok mukak toko, tae rehh” (padahal memang kerjaan saya buka toko (bukan maling)). hahahahaaaa ada saja cerita menarik yang keluar dari mulut anwar.
Akhirnya dua specimen lainnya protes terhadap teller, namun tidak membuahkan hasil, setelah itu pak Moh. Anwar yang dari tadi tidak mengeluarkan sepatah kata, coba menghampiri pihak teller, dengan perawatan kekar berotot, rambut gondrong, akik, gelang rantai dan berkacamata, si teller mundur selangkah kebelakang dengan wajah agak pucat, tanpa berbicara pak Moh. Anwar cuman menyodorkan nomer antrian yang dipegangnya,, dan statement mengejutkan keluar dari mulut mbak-mbak teller, kalo nomer ini masih bisa, bapak loh dari tadi tidak mengeluarkan nomer antriannya,. Senyum lirih dari bapak-bapak BKM dan KSM terdengar “ariya minta e entara moso bekna wer” ini dari tadi minta didatengin sama kamu wer (panggilan akrab pak anwar). Yang membuat Moh. Anwar disegani adalah ketika beliau tidak berbicara, ketika berbicara malah akan membuat lawan bicara akan terbahak-bahak suara yang melengking logat intonasi Madura banget,, hihiii. Sejak saat itu Pak Anwar selalu diberi tugas jika berurusan dengan pihak yang dirasa mempersulit kinerja dari BKM.
Penampilan tidak bisa dijadikan ukuran kebaikan, Maka jangan menilai seseorang dari pakaiannya, tetapi lihat dari bagaimana bertingkah dan berakhlak, Moh. Anwar adalah salah satu analogi untuk mengartikan statement itu, di balik penampilannya rocker ala preman, itu hanya style yang dipilih untuk mengekspresikan kebebasan dalam berpakaian, dibalik itu sosoknya yang aktif responsive dan peduli terhadap permukiman kumuh apalagi untuk urusan kaum marginal, masyarakat berpenghasilan rendah, sosok Moh.Anwar akan maju dan tampil kedepan, tanpa perlu panggung yang megah untuk mengekspresikannya.
Yurie Mustaqiem
Fasilitator Sosial Kab.Sumenep
Minggu, 22 Agustus 2021
TRANSPARANSI PENCAIRAN DANA PINJAMAN BERGULIR UPK - BKM “SINAR TERANG”
BKM-UPK “Sinar Terang ” Desa Kertasada – Kec. Kalianget
UPK-BKM “Sinar Terang” Kertasada adalah unit dibawah BKM Kertasada milik masyarakat yang terlahir dari adanya Program Pengentasan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) yang sampai saat ini sudah berganti program, menjadi Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU). UPK “Sinar Terang” ini bertempat di Jl. Raya Sumenep-Kalianget, Desa Kertasada Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep. Sampai saat ini UPK BKM “Sinar Terang” mempunyai ± 25 KSM Kegiatan Ekonomi.
Dalam hal pencairan dana perguliran ke KSM, maka setiap anggota KSM harus hadir untuk menerima dana tersebut dan tidak akan dicairkan apabila salah satu anggota dari KSM tidak hadir. Jadi harus menunggu semua anggota KSM tersebut hadir lengkap. Hal ini diterapkan agar setiap anggota KSM paham aturan, hak dan kewajiban yang harus ada dan dilaksanakan dalam Pinjaman Bergulir.
Aturan ini juga untuk meminimalisir penyelewengan dana pencairan oleh pihak lain, yang dimana kasus pada umumnya, dana perguliran tidak sampai pada anggota KSM tapi hanya ada pada Ketua KSM.
”Selain memiliki pinjaman di
Berkat bantuan perguliran
Informasi lebih lanjut tentang kegiatan BKM “Sinar
Terang” dapat menghubungi :
Alamat :Desa
Kertasada , Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur
Contact Person : Edy Sunarto, Telp. 085230536161 Alamat : Desa Kertasada
Kamis, 17 Juni 2021
KEBERSIHAN LINGKUNGAN CERMINAN JATIDIRI WARGA...
Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Mekar Arum
adalah sebuah lembaga sosial masyarakat yang berada di Desa Pinggirpapas
Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep. BKM merupakan lembaga yang potensial
dimana memiliki peran sebagai wadah transformasi problematik masyarakat dengan
mengedepankan nilai-nilai luhur kemanusiaan sehingga dapat untuk saling berbagi
dan menjembatani segala sesuatu yang menjadi
permasalahan masyarakat khususnya yang berkaitan dengan persoalan kekumuhan.
BKM Mekar
Arum sebagaimana tertuang dalam RPLP (Rencana
Penataan Lingkungan Permukiman) mempunyai visi-misi “Terciptanya
lingkungan permukiman yang aman, bersih, sehat, nyaman dan bebas kumuh”. Sedikit demi sedikit BKM bersama dengan
Pemerintah Desa telah melakukan serangkaian kegiatan guna mengurangi angka
kumuh di Desa Pinggirpapas. Salah satu kegiatan yang telah
dilakukan oleh BKM dan Pemerintah Desa adalah “Gerakan Masyarakat Bersih” Kerja
Bakti dan Gotong Royong membersihkan sungai dan saluran air.
Kegiatan ini
terlaksana atas kerjasama dan dukungan penuh dari semua stakeholders masyarakat
yang ada di Desa Pinggirpapas, terbukti ketika pekerjaan ini dikerjakan,
masyarakat bersuka rela untuk bergotong royong, berswadaya untuk menyelesaikan
pekerjaan ini, karena lokasi kegiatan ini disamping
penduduknya sangat padat dan kumuh, lokasi
ini juga sering terjadi genangan air dan bahkan banjir melanda lokasi ini.
Sehingga ketika lokasi ini dikerjakan, masyarakat akan merasakan manfaatnya.
Semangat dan antusiasme masyarakat sudah terlihat
sejak Musyawarah persiapan kegiatan dilaksanakan, bahkan pada waktu itu
masyarakat dengan sendirinya langsung membentuk semacam organisasi pemelihara
dan pemanfaat pasca pelaksanaan ini dilaksanakan. Masyarakat siap memelihara
dan bahkan siap untuk menjaga kebersihannya.
Sementara itu, Bapak H. Abdul Hayat yang akrab di
panggil “H. Ubaid” selaku Kepala Desa Pinggirpapas dalam
sambutannya juga menyampaikan bahwa kegiatan “Gerakan Masyarakat Bersih” ini
merupakan hasil sinergitas perencanaan dan kolaborasi dengan Program Kotaku,
dan ini akan menjadi kegiatan rutin bagi Desa Pinggirpapas, kalau ini
berhasil maka Desa Pinggirpapas bisa lepas
dari predikat Desa Kumuh berdasarkan SK Bupati ; 188/361/KEP/435.013/2020. Oleh
karenanya kami mengharap kepada masyarakat untuk terus bekerjasama, bergotong
royong dan ikut mempunyai rasa memiliki terhadap kegiatan ini dan jikalau perlu
disetiap minggu, kita akan melakukan kerja bakti ke semua RT untuk membersihkan,
memperbaiki dan merawat pembangunan yang telah ada. Demikian harapan dari
Kepala Desa yang juga jadi harapan BKM Pinggirpapas. (#Yud FS Smp2)
BKM 'Estu' Desa Marengan Daya Berikan Bansos Bagi Warga Miskin dan Lansia Rabu, ( 27/04 ) Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Es...
-
Salah satu hal terpenting dalam Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) adalah peningkatan kapasitas. ...
-
Oleh : Yudit Arif Adi Nugroho Faskel Sosial KOTAKU Pemberian hibah atau pinjaman kepada masyarakat memiliki fungsi dan...
-
Pada hari ini, Jumat tanggal 24 September 2021, telah dilaksanakan penanaman bunga Kana dan Melati Air. Yang mana sebelumnya sudah diaw...