Daftar Blog Saya

Selasa, 16 Juli 2019

Gerakan Masyarakat Bersih (Gemar Bersih)

Oleh : Eddy Iwantoro
Askot Mandiri Kabupaten Sumenep

Lingkungan Desa Bangkal sebelum diadakannya gotong royong
        Gerakan Masyarakat Bersih (Gemar Bersih) merupakan program yang dicanangkan Tim Asman Kabupaten Sumenep Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) di wilayah dampingan Kecamatan Kota dan Kecamatan Kalianget. Program ini bersama Satker PIP, OPD, Pihak Desa/Kelurahan, BKM, dan KSM/KPP untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan. Awal pencanangan kegiatan ini setelah melakukan monitoring di beberapa lokasi Bantuan Dana Investasi (BDI) 2018. Terlihat aset infrastruktur dari hasil pembangunan dana tersebut dalam kondisi tidak terawat. Menjadi kewajiban masyarakat melalui Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP) untuk menjaga aset ini bersama pemerintah setempat. Tim Asman kemudian berkoordinasi dengan beberapa pemerintah desa, BKM, KPP yang ada di masing-masing desa untuk menyamakan persepsi dan penguatan penanganan kumuh dan pencegahan kumuh. Sehingga disepakati dibeberapa lokasi untuk melaksanakan kerja bakti, gotong royong bersama masyarakat di lokasi kegiatan BDI.
         
Kegiatan Gotong royong pada Jum'at (12/07)
Mengawali kegiatan Gemar Bersih, dilaksanakan di Desa Bangkal yang mendapat alokasi BDI 2018 yang direalisasikan berupa jalan paving, drainase, dan motor sampah.  Gemar Bersih diawali pada Jumat 12 Juli 2019. Tim Satker PIP Dinas PRKPCK, Pemerintah Desa, BKM, KSM, KPP, dan Tim Asman ikut andil. Masyarakat juga antusias mengikuti kegiatan ini. Mulai pagi sekitar 06.30 WIB sudah mulai bergotong royong. Selain membersihkan taman yang dibangun dari bantuan APBD, membersihkan rumput-rumput liar, juga melakukan pembersihan sungai dari sampah-sampah yang dibuang dari wilayah hulu. Semua sampah diangkut dengan menggunakan motor sampah dari kegiatan BDI 2018. Akhirnya, kegiatan ini berlangsung hingga pukul 09.30 WIB. Setelah acara, sambil duduk-duduk santai para pihak sepakat untuk selalu bergotong royong dan memberikan penyuluhan agar tidak membuang sampah kesungai. Dengan harapan, pola ini selalu terjaga, memanfaatkan sebaik-baiknya akses infrastruktur dan menjaga kemanfaatannya serta keberlanjutannya. Semoga.
foto-foto dokumentasi terkait :

dok 1

 Dok 1 : Kegiatan gotong royong dengan pemanfaatan motor sampah BDI KOTAKU 2018


dok 2
Dok 2 : Keadaan tampak bersih dan asri setelah dilaksanakannya gotong royong

TIM KOTAKU SUMENEP 2019

Senin, 08 Juli 2019

KOLABORASI AUDIT KOTAKU 2019 BERSAMA DPRKPCK


Oleh : Eddy Iwantoro
Askot Mandiri Kabupaten Sumenep

Hingga akhir Februari 2019, audit BKM belum terlaksana di Kabupaten Sumenep yang notabene salah satu lokasi KOTAKU di Jawa Timur. Menurut Pedoman Pengelolaan Keuangan dan Pelaksanaan Audit Independen LKM, dinyatakan setelah tutup buku pada tahun sebelumnya maka audit independen harus segera dilaksanakan. Keterlibatan Auditor Independent dalam melakukan audit terhadap LKM/BKM merupakan bentuk nyata dari masyarakat akan pentingnya penilaian pihak luar untuk membuktikan transparansi dan akuntabilitas, untuk itu setiap tahun LKM/BKM harus mengauditkan diri kepada auditor independent.

Setelah menyerap informasi lapang dan diskusi bersama di Tim Askot Mandiri Sumenep, bahwa yang menjadi salah satu penyebab keterlambatan pelaksanaan kegiatan tersebut adalah ketiadaan BOP untuk membiayai pelaksanaan kegiatan tersebut. Di satu sisi, BKM/LKM siap melaksanakan audit untuk mempertanggung jawabkan kegiatannya selama setahun kemarin dan di sisi lainnya terkendala pembiayaan walaupun sebenarnya harus terbiayai dari sumber swadaya masyarakat. Namun, tak urung permasalahan ini juga dikomunikasikan dengan pihak Satker KOTAKU Kabupaten Sumenep dengan menyajikan beberapa data pinjaman bergulir serta permasalahan lapang. Dari beberapa diskusi dalam beberapa waktu, akhirnya Satker bersepakat untuk membiayai kegiatan audit independen tersebut sebagai bagian transparansi dan akuntabilitas serta kolaborasi kegiatan KOTAKU di Kabupaten Sumenep. Ini menunjukkan keseriusan pihak kota untuk menjadikan program ini sebagai program yang terus berjalan dalam koridor sesuai ketentuan yang ada.

Dari 23 desa/kelurahan yang melaksanakan audit independen dengan 16 diantaranya dibiayai oleh DPRKPCK Kabupaten Sumenep masing-masing Rp. 500.000,- (Lima Ratus Ribu Rupiah) dan 7 desa/kelurahan lainnya adalah lokasi BDI tahun 2018 dengan biaya dari BOP BKM secara mandiri. KAP Erfan dan Rakhmawan Surabaya yang ditunjuk menjadi auditor, menerjunkan 2 tim dan membagi pelaksanaannya dalam 3 hari mulai 13-15 Mei 2019, dengan melakukan kunjungan langsung ke masing-masing BKM/LKM di desa/kelurahan setempat. Pihak Satker pun ikut memantau pelaksanaan kegiatan tersebut dengan mengirim beberapa staf yang bergantian tiap hari. Tentunya ini menjadi nilai plus bagi pelaksanaan KOTAKU di Kabupaten Sumenep. Ke depan, akan digagas kegiatan-kegiatan untuk semakin menggugah dan memberikan kontribusi nyata dalam even berikutnya. Semoga !

Audit oleh KAP Erfan dan Rakhmawan di Balai Desa Kertasada

  BKM 'Estu' Desa Marengan Daya  Berikan Bansos Bagi Warga Miskin dan Lansia Rabu, ( 27/04 ) Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Es...