Oleh : Eddy Iwantoro
Askot Mandiri Kabupaten Sumenep
Hingga akhir Februari 2019, audit BKM belum terlaksana di Kabupaten Sumenep yang notabene salah satu lokasi KOTAKU di Jawa Timur.
Menurut Pedoman Pengelolaan Keuangan dan Pelaksanaan Audit Independen LKM,
dinyatakan setelah tutup buku pada tahun sebelumnya maka audit independen harus
segera dilaksanakan. Keterlibatan Auditor Independent dalam melakukan
audit terhadap LKM/BKM merupakan bentuk nyata dari masyarakat akan pentingnya
penilaian pihak luar untuk membuktikan transparansi dan akuntabilitas, untuk
itu setiap tahun LKM/BKM harus mengauditkan diri kepada auditor independent.
Setelah menyerap
informasi lapang dan diskusi bersama di Tim Askot Mandiri Sumenep, bahwa yang
menjadi salah satu penyebab keterlambatan pelaksanaan kegiatan tersebut adalah
ketiadaan BOP untuk membiayai pelaksanaan kegiatan tersebut. Di satu sisi,
BKM/LKM siap melaksanakan audit untuk mempertanggung jawabkan kegiatannya
selama setahun kemarin dan di sisi lainnya terkendala pembiayaan walaupun
sebenarnya harus terbiayai dari sumber swadaya masyarakat. Namun, tak urung
permasalahan ini juga dikomunikasikan dengan pihak Satker KOTAKU Kabupaten
Sumenep dengan menyajikan beberapa data pinjaman bergulir serta permasalahan
lapang. Dari beberapa diskusi dalam beberapa waktu, akhirnya Satker bersepakat
untuk membiayai kegiatan audit independen tersebut sebagai bagian transparansi
dan akuntabilitas serta kolaborasi kegiatan KOTAKU di Kabupaten Sumenep. Ini
menunjukkan keseriusan pihak kota untuk menjadikan program ini sebagai program
yang terus berjalan dalam koridor sesuai ketentuan yang ada.
Dari 23 desa/kelurahan
yang melaksanakan audit independen dengan 16 diantaranya dibiayai oleh DPRKPCK
Kabupaten Sumenep masing-masing Rp. 500.000,- (Lima Ratus Ribu Rupiah) dan 7
desa/kelurahan lainnya adalah lokasi BDI tahun 2018 dengan biaya dari BOP BKM
secara mandiri. KAP Erfan dan
Rakhmawan Surabaya yang ditunjuk menjadi auditor, menerjunkan 2 tim dan membagi
pelaksanaannya dalam 3 hari mulai 13-15 Mei 2019, dengan melakukan kunjungan
langsung ke masing-masing BKM/LKM di desa/kelurahan setempat. Pihak Satker pun
ikut memantau pelaksanaan kegiatan tersebut dengan mengirim beberapa staf yang
bergantian tiap hari. Tentunya ini menjadi nilai plus bagi pelaksanaan KOTAKU
di Kabupaten Sumenep. Ke depan, akan digagas kegiatan-kegiatan untuk semakin
menggugah dan memberikan kontribusi nyata dalam even berikutnya. Semoga !
|
Audit oleh KAP Erfan dan Rakhmawan di Balai Desa Kertasada |