Oleh: Eddy Iwantoro
Askot Mandiri Kabupaten Sumenep
Desa Pandian terletak di Kecamatan Kota Kabupaten Sumenep. Desa ini
mempunyai luas wilayah 43 Ha2, yang
merupakan bagian dari
jantung Kabupaten Sumenep, dimana semua akses jalan ke kabupaten akan
melalui Desa Pandian. Beberapa potensi yang ada di Desa Pandian antara lain
pertokoan, potensi ini sangat berkembang dengan pesat dimana pertokoan
merupakan salah satu aset masyarakat sebagai pedagang yang merupakan faktor
pendukung pada perekonomian sehari-hari. Selain itu, juga terdapat
potensi-potensi kearifan lokal yang menjadi sumber ekonomi masyarakat Desa
Pandian.
Namun, tidak dapat dipungkiri dengan seiring
berkembangnya pertokoan dan perekonomian serta pertumbuhan perumahan,
menyebabkan beberapa area di desa ini juga terlihat kumuh. Diantaranya RT 3/RW
1, RT 2 dan RT 3/RW 2 yang masuk dalam deliniasi kumuh melalui pendataan
baseline 2015 hingga pemutakhiran data 2017 lokasi sasaran Kota Tanpa Kumuh
(KOTAKU) yang sebelumnya PNPM Mandiri Perkotaan. Pada tahun 2018, Pandian
mendapatkan dana Bantuan Dana Investasi (BDI) KOTAKU sebesar Rp. 500.000.000,-
(Lima Ratus Juta Rupiah) yang mampu menuntaskan kumuh di desa ini.
Salah satu fungsi keberadaan KOTAKU adalah
bersama-sama dengan Pemda Kabupaten Sumenep selaku nakhoda melakukan proses
penanganan kumuh serta membuat perubahan wajah pada lingkungan sehingga menjadi
lebih asri, sedap dipandang mata dan membawa perubahan perilaku hidup bersih
dan sehat. Hal itupun yang dilakukan di desa ini, masyarakat bergotong royong
membangun jalan, drainase dengan tujuan menciptakan kondisi desa yang bersih,
asri dan bebas kumuh. Nilai lebih pada pelaksanaan BDI tahun 2018 di desa ini yaitu
masyarakat bersama pemerintah desa mengupayakan perubahan wajah melalui
pembuatan mural, taman-taman, pot tanaman dan bunga yang menarik hati, bahkan
beberapa spot dijadikan tempat selfie oleh masyarakat sekitar. Kedepan, akan
diupayakan untuk lebih memperkenalkan lokasi ini kepada khalayak sehingga
menjadi area hijau dan dikonsep untuk pengembangan ekonomi warga. Yang pasti
dibutuhkan kolaborasi semua pihak baik di tingkatan masyarakat, Pemdes,
Kecamatan hingga Pemkab Sumenep. Semoga terlaksana pada tahun 2019 ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar